25/09/10

MASJID AGUNG JAWA TENGAH


Masjid Agung Jawa Tengah bangunannya meneladani prinsip gugus model kluster dari Masjid Nabawi di Madinah. .Bentuk penampilan arsitekturnya merupakan gubahan baru yang mengambil model dari tradisi para wali dengan membubuhkan corak universal arsitektur Islam pada pada bangunan pusatnya dengan menonjolkan kubah utama yang dilengkapi dengan minaret runcing menjulang di keempat sisinya. 

Masjid beserta fasilitas pendukungnya terletak di jalan Gajah Raya, Keluarahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari menempati tanah bandha Masjid Agung Semarang seluas 10 ha dan mampu menampung jamaah lebih kurang

23/09/10

Simpang 5


Simpang 5...yah, postingan pertama pada blog ini adalah Simpang 5 karena kebetulan tiap minggu pagi kami sekeluarga selalu hadir di Simpang 5. Kami refreshing di Simpang 5. Selain tempatnya dekat dari rumah kegiatan Sabtu Sore dan Minggu Pagi di Simpang 5 ini layaknya pasar malam. Komplit deh pokoknya. Dari permainan anak-anak dari Odong-Odong, Mobil Tenaga Aki, Kereta-an, Bell Bounce, Kolam Pancing Mini dan masih banyak lainnya ada disini. Selain itu berbagai jenis barang2 yang di jual dari aksesoris HP, Tas, Baju, Ikat Pinggang, Tanaman Hias, baju bekas, ...ada disini. Komplit deh pokoknya.

Lha kalo masalah makanan gimana?..Gak usah khawatir, penjual makanan juga banyak. Dari Tahu Gimbal, Soto Ayam, Bubur Ayam Khas Semarang, Bakso, Mie Ayam, Lumpia, Nasi Pecel, Sate Ayam..dan masih banyak lainya tumplek blek setiap Malem Minggu dan hari Minggu-nya.

Yang paling asyik itu kalau

Sejarah Semarang

SEMARANG, sebagai kota raya dan lbu kota Jawa Tengah, memiliki sejarah yang panjang. Mulanya dari dataran lumpur,yang kemudian hari berkembang pesat menjadi lingkungan maju dan menampakkan diri sebagai kota yang penting. Sebagai kota besar, ia menyerap banyak pendatang. Mereka ini, kemudian mencari penghidupan dan menetap di Kota Semarang sampai akhir hayatnya. 

Lalu susul menyusul kehidupan generasi berikutnya. Di masa dulu, ada seorang dari kesultanan Demak bernama pangeran Made Pandan bersama putranya Raden Pandan Arang, meninggalkan Demak menuju ke daerah Barat Disuatu tempat yang kemudian bernama Pulau Tirang, membuka hutan dan mendirikan pesantren dan menyiarkan agama Islam. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II. Di bawah pimpinan Pandan Arang, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dan Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. 

Akhirnya Pandan Arang oleh Sultan Pajang melalui konsultasi dengan Sunan Kalijaga, juga bertepatan dengan